Minggu, 04 Maret 2012

Contoh Resensi Novel Lama

Judul                            :           Di Balik Kemilaunya Bulu Bulu Merak

Pengarang                    :           Barmin

Penerbit                       :           PT Balai Pustaka

Jumlah halaman           :           64 halaman

Isi                                :

            Suatu hari Patra Godeg, pemimpin perkumpulan reyog Simo Mulang Joyo datang ke rumah Parta Deng dengan maksud meminta Nardi, anak Parta Deng untuk dijadikan penari jatil. Perkumpulan mereka hampir satu tahun tidak main karena kehilangan penari jatilnya. Setelah dibicarakan, akhirnya Nardi mau asal sekolahnya tidak terganggu.

            Setelah dilaksanakan latihan rutin, Simo Mulang Joyo segera digebyakkan. Malam hari menjelang pertunjukan, diadakan sesaji ke danyang desa itu agar pertunjukkan berjalan lancar. Simo Mulang Joyo telah bangkit, telah mengembalikan kejayaannya di masa lalu.

            Tanggal satu suro, senin legi. Sesaji sudah dilakukan untuk menyambut tahun baru saka itu. Sorenya, perayaan diramaikan oleh tujuh perkumpulan reyog. Puncak keramaian terjadi ketika iring-iringan reyog Simo Mulang Joyo dengan iring-iringan reyog Macan Kuning saling pamer kemampuan. Sampai-sampai keduanya saling unjuk kekuatan dengan bertarung. Semua berakhir setelah diamankan oleh pihak kepolisian.

            Penduduk desa Randupitu dan sekitarnya makin gelisah dengan serangan hama padi. Penduduk yang sudah mengikuti petunjuk Diperta dan penduduk yang masih percaya dengan pandangan lama yang kolot menimbulkan pertentangan. Ki Suro, dukun yang sudah menjadi kepercayaan sebagian penduduk Randupitu masih menyebarkan alasan untuk membela diri.

            Dengan keadaan seperti ini, Kyai Bustomi serta para santri di pondok Sabilillah mengambil tindakan dengan membakar Danyang Randupitu sebagai sumber masalah. Tiga hari berlalu, banyak penduduk yang terserang rasa panas sampai menjerit meronta kesana kemari seperti binatang. Ki Suro kewalahan menghadapi semua itu. Kyai Bustomi pun bertindak. Dengan bantuan Tuhan TME, beliau dapat menyembuhkan semua pasien.

            Kini banyak penduduk yang mendukung Kyai Bustomi dan menyesal karena merasa tertipu oleh Ki Suro. Dengan menghilangnya Patra Godeg, perkumpulan reyo Simo Mulang Joyo jadi tak terurus.

            Sebentar lagi diadakan lomba reyog tingkat kabupaten. Tokoh-tokoh masyarakat membuat perkumpulan baru, yaitu ‘Reyog Singa Budaya’. Ketika malam satu Suro tiba acara lomb` pun dilaksanakan. Reyog Singa Budaya meraih juara II dan memperoleh cemeti perak. Dalam perjalanan pulang, rombongan sempat terhenti denan adanya Ki Suro dan Patra Godeg yang berusaha merebut cemeti perak. Namun, dengan cepat anak buah Kyai Bustomi meringkus mereka dan menyerahkan kepada yang berwajib.

            Sejak saat itu, penduduk mulai berpikir untuk membedakan jalan yang benar dari jalan yang sesat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar