Senin, 16 November 2015

RISK MANAGEMENT


Risiko manajemen adalah suatu pendekatan dalam mengidentifikasi, mengontrol ketidakpastian risiko yang mungkin dihadapi oleh individu maupun keluarga. Tujuannya membantu individu/keluarga untuk menentukan risiko yang mungkin terjadi, menetapkan tindakan yang harus diambil. Sehingga dapat mengurangi rasa khawatir dan mengurangi dampak kerugian dari kemungkinan risiko tersebut.
Proses Manajemen Risiko
11.      Identifikasi Risiko
Identifikasi semua kemungkinan kerugian yang menyebabkan persoalan keuangan yang serius, terdapat tiga kategori:
·         Risiko pribadi
-          Hilangnya pendapatan karena kematian dini
-          Hilangnya pendapatan karena kehilangan pekerjaan
-          Pendapatan dan aset tidak cukup untuk melalui masa pensiun
-          Pengeluaran biaya medis karena sakit yang lama/cacat
·         Risiko properti
-          Kerusakan fisik langsung (direct loss), seperti harta benda hilang atau mengalami kerusakan. Contoh: terjadi kebakaran rumah
-          Kerugian tidak langsung (indirect loss). Contoh: hancurnya rumah karena bencana alam sehingga perlu biaya untuk tinggal sementara di tempat lain/ perlu biaya renovasi rumah, kehilangan pendapatan sewa karena rumah yang disewakan terbakar.
-          Pencurian barang berharga seperti perhiasan, barang-barang elektronik, dll.
·         Risiko kewajiban/liabilitas
-          Mengganti kerusakan properti orang lain, misal: ganti rugi karena telah  menabrak kendaraan lain.
22.      Pengukuran risiko
Masing-masing risiko diukur berdasarkan severity (nilai risiko/dampak kerugian), variasi, dan frekuensi kerugian.

33.      Pemilihan Metode Perlakuan Risiko
·         Risk control
a.      Avoid risk (menghindari risiko). Contoh: untuk menghindari kecelakan, tidak menerobos saat lampu lalu lintas berwarna merah.
b.      Diversify (pembagian risiko). Contoh: diversifikasi atas alternatif investasi seperti deposito, obligasi, properti, dll.
c.       Reduce risk & reduce potential loss (mengurangi dan mencegah risiko). Contoh sederhana, memakan makanan yang sehat dan bergizi sehingga mengurangi risiko terkena sakit.
d.      Perjanjian non asuransi. Contoh: pembayaran spp sekolah langsung dalam 1 periode/semester/tahunan daripada membayar per bulan.
·         Risk financing
a.      Non insurance transfer: mengalihkan kerugian finansial kepada individu/keluarga/organisasi lain.
b.      Risk retention: menanggung sendiri kerugian finansial.
-          Active: sadar dengan adanya risiko. Contoh: menanggung biaya servis motor dari dana sendiri (emergency fund).
-          Passive: kemalasan/ketidaktahuan terhadap risiko. Contoh: anak muda tidak ingin membeli asuransi karena merasa umurnya masih panjang.
c.       Insurance: mengalihkan kerugian finansial kepada pihak lain, seperti kepada perusahaan asuransi sesuai dengan kontrak polis.
44.      Review
Berkaitan dengan tiga langkah pertama, setiap risiko baru harus terus diidentifikasi dan diukur ulang karena sewaktu-waktu bisa berubah. Contohnya, perubahan kebijaksanaan finansial suatu rumah tangga karena pengaruh inflasi ataupun pendapatan baru, sehingga bagus untuk me-review manajemen risiko paling sedikit sekali dalam setahun.
INSURANCE
Asuransi merupakan salah satu cara pengalihan risiko. Risiko dilimpahkan dari seseorang kepada perusahaan asuransi yang mana menanggung risiko sebagai biaya. Perusahaan asuransi dapat menyebarkan risiko di antara pemegang polis asuransi. Dengan menggunakan pendekatan scientific, perusahaan dapat memperkirakan loss dan memperoleh profit.
Peranan asuransi jiwa antara lain untuk memastikan masa depan yakni memberikan proteksi yang menggantikan ketidakpastian maksimum (to substitute uncertainty for maximum), serta menanggulangi risiko hidup dan kebutuhan.
Asuransi jiwa dibutuhkan karena adanya dua risiko utama dalam hidup manusia:
-          meninggal terlalu cepat (die too soon), perlu dana pemutihan (biaya penguburan, hutang pribadi, dll), dana penyesuaian, dana untuk pendapatan keluarga, dana pendidikan, dan asuransi hipotik.
-          hidup tapi sakit dan hidup terlalu lama (live too long), perlu dana penyembuhan dan perawatan di usia lanjut (dana pensiun).

Sumber:
-          LA Chapter Ten
-          Sell.stie-mce.ac.id/financialplanning

-          Modul 1 Dasar-Dasar Perencanaan Keuangan (Edisi 9 tahun 2007)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar